Smelter Freeport Baru di Gresik Sudah 36,2 persen Terbangun, Beroperasi Mei 2024
TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan, hilirisasi produk tambang yang dikerjakan PT Freeport Indonesia (PTFI) sudah berjalan sesuai rencana. Termasuk investasi pengerjaan proyek smelter baru di Gresik.
Menurut Bahlil, proses pengolahan atau pemurnian konsentrat tembaga yang dilakukan Freeport di Gresik melalui PT Smelting (PTS) kini sudah berjalan untuk pengiriman ke-32 kalinya sejak beroperasi pada Januari 2022. Kemarin, 8.600 ton konsentrat tembaga sudah dibawa ke kapal penampung.
“Agar pengakutan ini juga dapat menciptakan multiplier effects yang memberi manfaat bagi masyarakat, terutama yang berada di sekitar area operasi PTFI di Papua,” kata dia melalui keterangan tertulis, Selasa, 16 Agustus 2022.
Bahlil mengatakan, tinjauannya ke PT Freeport Indonesia kemarin adalah tindak lanjut dari forum bisnis dengan Freeport-McMoRan di sela-sela kunjungan Presiden Joko Widodo saat menghadiri KTT ASEAN-AS di Washington DC pada Mei 2022.
Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menambahkan, saat ini PTFI sedang menyelesaikan pembangunan smelter tembaga kedua yang berlokasi Java Integrated Port & Industrial Estate (JIIPE) di Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Smelter di JIIPE ditargetkan selesai pada akhir 2023 dan beroperasi pada Mei 2024.
“Ketika smelter baru kami beroperasi nanti, maka 100 persen produk konsentrat tembaga PTFI akan diproses di dalam negeri. Kami harap dapat memberikan multiplier effects yang bermakna bagi bangsa dan negara,” ujar Tony.
PTFI menargetkan penyelesaian konstruksi smelter yang sudah mencapai 36,2 persen hingga akhir Juli 2022 ini akan rampung pada akhir 2023. Setelah selesai proses konstruksinya maka akan dilanjutkan dengan pre-commissioning dan commissioning, lalu mulai beroperasi pada Mei 2024.
Sebanyak 40 persen konsentrat tembaga PTFI dikirimkan ke PTS di Gresik. PTS adalah smelter tembaga pertama di Indonesia yang dibangun oleh PTFI pada 1996. Smelter itu dinamakan Smelter Manyar dengan kapasitas produksi 342 ribu ton dari 300 ribu ton katoda tembaga per tahun.
Leave a Reply